Sudah sejak lama para ahli memikirkan bagaimana mendapatkan energi selain dari fosil yang sering disebut juga bahan bakar fosil yaitu yang bersumber dari minyak bumi kemudian menghasilkan premium, solar, minyak tanah, juga termasuk gas alam yang digunakan untuk keperluan rumah tangga disebut elpiji (LPG = Liquid Petroleum Gas).
Selain itu, bahan bakar yang bersumber dari fosil ini menyumbang percepatan pemanasan global yang signifikan.
Berikut dipaparkan beberapa alternatif sumber energi yang saya temukan di Indoclass.
Di jaman saat ini energi sangat banyak dibutuhkan bagi kelangsungan hidup. Namun kebutuhan akan energi tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan energi yang semakin krisis saat ini. Energi alternatif merupakan satu-satunya jawaban dari permasalahan ini. Disamping itu, maraknya isu pemanasan global membuat konsep energi alternatif semakin diminati. Nah berikut contoh-contoh energi alternatif yang dikutip dari beberapa sumber.
1. Tanaman Penghasil Listrik
Tanaman Penghasil Listrik? Mungkin anda yang baru pernah mendengar inovasi ini akan sedikit bingung membayangkan bagaimana cara kerja dari teknologi ini. Ya.. memang susah jika harus mengubah energi tanaman asli menjadi tenaga listrik. Tapi tanaman yang digunakan pada pembangkit ini adalah tanaman bohong-bohongan, alias tanaman palsu.
Tanaman ini bentuknya mirip tanaman plastik yang anda miliki di rumah anda. Bedanya adalah pada daun tanaman ini terdapat solarsel atau sel surya yang berguna untuk menangkap energi dari matahari. Model pembangkit ini dikenalkan oleh National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (dari jepang) Mitsubishi Corp. dan Tokki Corp
Daun yang berfungsi sebagai pembangkit ini sendiri sangatlah lentur dan elastis karena dilapisi dengan plastik. Sekalipun bentuknya seperti daun, namun memiliki luas permukaan 9 inchi persegi yang mampu menghasilkan energi listrik. Tidak dijelaskan berapa tegangan yang dihasilkan oleh tanaman buatan ini. setidaknya, tanaman ini dapat pilihan bagi energi alternatif
2. Charger Baterei Tenaga Matahari
Nah dibanding dengan tanaman penghasil listrik diatas, energi alternatif bertenaga matahari atau surya mungkin sudah cukup dikenal. Beberapa negara bahkan sudah ada menggunakan Listrik dengan Pembangkit Tenaga Surya. Kalau Charger Baterei? Ini salah satu contohnya. Charger baterei ini menggunakan tenaga matahari untuk mengisi ulang 4 buah baterei AA yang berukuran 1,5 volt. Bentuk charger inipun sangat modis, menyerupai dompet. Keren juga ya.. tapi sayangnya, harga charger tenaga surya ini cukup (sangat) mahal. $ 130.
3. AirNergy, Charger Tenaga WiFi
Sebuah Inovasi yang ditunggu banyak orang. Kotak kecil ini bisa mengambil energi listrik yang ada di udara sekitar anda. Tentunya, udara tersebut harus mengandung sinyal WiFi agar bisa diambil energi listriknya. Charger tenaga Wifi ini dipamerkan dalam CES (Consumer Electronic Show) 2010.
AirNergy memiliki baterei didalamnya, dan setiap anda berada di area yang mengandung WiFi, AirNergy akan secara otomatis terisi ulang. Jelas, alat ini lebih efektif daripada charger tenaga surya yang tidak dapat bekerja pada malam hari. Kecepatan pengisian charger tenaga WiFi ini tergantung dari kekuatan sinyal yang didapatkan, dan tentunya dengan banyak sumber akan semakin mempercepat proses isi ulang batereinya.
AirNergy akan sangat cocok untuk anda yang rumahnya dilengkapi dengan pemancar wifi sendiri. Anda tinggal geletakkan alat ini dan mengambilnya saat sudah penuh, asik kan??
4. Mobil Mainan Tenaga Jus
Bertenaga Jus? Ya Mobil yang dinamai Tomy’s Toy Car ini memiliki cara tersendiri untuk melahap jus. Mobil ini menikmati jus dengan merubahnya menjadi energi listrik.
Mobil-mobilan yang memiliki nama lengkap The Tomy Ene pocket RC dilengkapi dengan “bio battery” dari gula yang diperoleh dari jus atau soda. Setiap sel batereinya mampu menghasilkan energi 50mW. Kecepatan dan daya tahan mobil ini bergantung dari apa yang “dimakan” oleh si Tomy.
5. Bahan Bakar Bertenaga Singkong
Nah ini yang patut kita banggakan. Warga Desa Doplang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah menggunakan singkong sebagai energi alternatif. Melalui Beberapa tahap penyulingan, singkong dapat disulap menjadi Bio Etanol yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah, gas elpiji, dan BBM premium.
Proses pengolahaan Bio Etanol ini, diawali dengan merebus singkong yang sebelumnya diparut dan selanjutnya ditaruh dalam sebuah tangki ukuran besar. Dalam proses ini, rebusan singkong dicampur enzim alfa amilase dan ragi roti. Setelah mateng, hasilnya diendapkan terlebih dahulu lima hari setelah terjadi fermentasi.
Proses berikutnya, hasil fermentasi selanjutnya disuling hingga menghasilkan tetesan air yang mengandung gas. Hasil inilah yang disebut bio etanol dan bisa digunakan sebagai minyak tanah, elpiji, dan premium. Hasil sulingan dapat menghasilkan empat kategori kadar bio etanol, yaitu 0-20 persen, 20-40 persen, 70-80 persen. Kadar bio etanol di atas 90 persen dapat digunakan sebagai BBM Alternatif.
Dibanding harga energi alternatif lainnya. Bio Etanol ini tergolong murah, perliternya dihargai hanya Rp. 3.000. Alat-alat yang digunakankan pun tidak membutuhkan biaya yang besar.
Nah itu sekilas tentang perkembangan teknogi untuk mencari energi alternatif. Mungkin saat ini inovasi ini belum 100% digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Tapi ini adalah tonggak awal untuk inovasi besar untuk kehidupan yang lebih baik. Sebisa mungkin, berhematlah dalam menggunakan energi karena energi merupakan sesuatu yang mahal saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda mengenai artikel diatas, trims..