Air susah-susah gampang untuk dikendalikan. Pada bangunan sering kali mengakibatkan tumbuhnya jamur pada bagian-bagian yang bisa diresapi air atau yang lebih parah adalah tetesan air secara langsung. Untuk itu dilakukan pekerjaan waterproofing sehingga pada bagian-bagian rawan air lebih terlindung.
Ada berbagai bahan yang digunakan pada pekerjaan waterproofing. Yang paling umum digunakan pada kamar mandi lantai atas misalnya bahan produk dari Sika yang diaplikasikan seperti acian, kemudian pada genteng atau dinding bagian luar adalah yang berbentuk cair seperti cat misalnya Aquaproof, Waterproof, Damdex, dan lain-lain. Kemudian ada bahan yang bagus juga digunakan dan berbentuk seperti cat tetapi berharga cukup mahal dan berbahan bitumen (aspal). Bahan ini biasanya digunakan pada area yang luas seperti di atap gedung (deck beton).
Menurut orang-orang yang mengerti masalah waterproofing, bahan-bahan tersebut hanya bersifat meringankan dampaknya bukan menyembuhkan (jika dianalogikan seperti penyakit). Karena bahan-bahan tersebut juga memiliki daya tahan tergantung dari tempat atau bahan diaplikasikannya.
Prinsipnya… air harus dialirkan, jika tidak bahan-bahan tersebut tinggal menunggu waktu, kira-kira begitu kesimpulannya. Cara mengalirkannya adalah dengan membuat kemiringan di daerah-daerah tempat air menggenang menuju lubang drainase-nya(ngomongnya sih memang gampang….!!!).
iya sob, waterproof dengan bitumen lebih baik.. bisa ditemukan untuk bangunan-bangunan berlantai tinggi biasanya.. betul, harganya lebih mahal dr bahan lainnya..
BalasHapusklo untuk rumah-rumah bertingkat rendah, aq perhatikan banyak yg memakai aquaproof dipasaran..
iya...
BalasHapusdi bali, bahan ini dipake pada villa2 elit